“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”

Thursday, April 25, 2013

Pendidikan Anak Pra Sekolah


"Sejak lahir sampai usia 3 tahun anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat menyerap pengalaman­pengalaman melalui sensorinya; usia satu setengah tahun sampai kira­kira 3 tahun mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya."
(Theo & Martin, 2004)

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat atau disebut juga pendidikan anak pada usia dini (PAUD), yang biasanya ruang lingkupnya adalah sejak lahir hingga usia anak mencapai delapan tahun.

Pendidikan anak pra sekolah  adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dewasa ini, pendidikan pra sekolah baru diperoleh sebagian kecil anak di Indonesia. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang perlu mendapatkan perhatian dimana masih banyak pihak yang belum mengetahui pentingnya pendidikan anak pra sekolah dan usia dini bagi perkembangan kognitif anak.

Adapun tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani, serta membentuk karakter anak agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang tinggi. Sehingga ketika mereka masuk pada tingkat pendidikan dasar pertama, anak-anak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mandiri.

Mendidik anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum bukan sekedar menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol hingga delapan tahun adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mencapai 80%. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai informasi melalui obyek yang dilihat dan diamati.

Namun pada usia ini pula anak belum bisa membedakan mana info yang baik dan yang tidak baik bagi mereka dan yang tidak boleh dilupakan, dari sini sistem pendidikan pra sekolah untuk mendidik anak sejak dini yang diadakan akan punya peran yang penting, sebab pendidikan pra sekolah (PAPS) akan mengajarkan pada anak untuk memilih mana info yang boleh dijadikan contoh dan info yang tidak boleh diserap. Sehingga mereka sudah bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang merupakan pelanggaran serta tidak boleh ketika masuk pada pendidikan dasar pertama.

Adapun pelajaran yang diberikan pada sistem pendidikan pra sekolah tidak hanya melalui perkataan saja, namun justru lebih mementingkan pada bentuk-bentuk permainan edukatif dan kandungan moral yang tinggi. Jadi anak tidak akan merasa terbebani dan tetap bisa melewati masa kanak-kanaknya yang penuh kegembiraan bersama teman-teman sebayanya.

Nah, inilah masalah yang dihadapi Pendidikan Anak Pra Sekolah di Indonesia. Berikut beberapa masalah yang kurang sesuai dengan tujuan awal adanya PAPS dan saran yang dapat saya berikan:
  1. Anak dituntut agar bisa membaca dan menulis sebelum memasuki bangku sekolah dasar (SD). Anak-anak yang seharusnya ditekankan pada program "bermain sambil belajar", saat ini malah dibebani tugas-tugas menulis dan membaca yang sebenarnya kurang sesuai untuk perkembangannya. Anak seharusnya ditanamkan "stigma" bahwa sekolah itu menyenangkan saat ini malah jarang sekali ada anak yang menyukai sekolah.
  2. Masih adanya golongan masyarakat yang tidak menyadari pentingnya PAPS. Hal ini merupakan hal yang pilu, karena banyaknya warga negara Indonesia yang masih tidak mengetahui pentingnya PAPS ini sehingga masih banyak anak-anak yang belum menerima PAPS. Padahal, seperti yang kita ketahui, PAPS sangat membantu dalam perkembangan anak, dalam berbagai aspek, seperti: fisik, sosial, kognitif, dan sebagainya. Orang tua seharusnya diinformasikan mengenai hal ini oleh pemerintah ataupun lembaga-lembaga lain.
  3. Fasilitas lembaga PAPS yang tidak memadai atau kurang kondusif. Banyak PAPS di Indonesia yang kurang memperhatikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran anak dan ruang belajar anak yang masih kurang kondusif. Anak pada usia PAPS adalah masa di mana anak sangat suka bereksplorasi dan mengembangkan kemampuan motoriknya, sehingga anak cenderung lasak pada masa ini. Namun, masih banyak lembaga PAPS yang tidak berupaya menghindarkan anak dari kecelakaan yang mungkin terjadi di ruang kelasnya, contohnya dengan menghindarkan penggunaan meja kaca atau meja bersisi tajam.


Itulah beberapa pemikiran yang dapat saya bagikan mengenai Pendidikan Anak Pra Sekolah dan Usia Dini. 
Maju Pendidikan Bangsa Indonesia!


2 comments:

  1. Salam blogger,

    Halo halo..., kunjungan pertama niih.... Boleh perkenalkan diri dulu ya :D

    Nama saya Vidia, penjual VCD pendidikan anak hehe. Produk yang saya jual adalah VCD pendidikan khusus untuk

    produk PT. Kastari Sentra Media. Koleksi VCD dibagi menjadi beberapa kategori yakni: Seri Ibadah Anak, Seri

    Pendidikan Awal, Seri Pendidikan Moral, Seri Pendidikan Karakter, Seri Pendidikan Anak, Seri Preschool.

    VCD ini bisa banget buat hadiah ulang tahun anak, adik atau ponakan. Anak usia 2-5 tahun tentu senang melihat

    animasinya. Jika Anda tertarik dan ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silakan berkunjung ke toko online saya.

    Makasih ya...

    ReplyDelete
  2. Mendidik anak tidak hanya di sekolah saja, akan tetapi pendidikan diluar sekolah sangat penting, karena waktunya lebih banyak di habiskan di luar sekolah. Tidak hanya guru yang wajib untuk mendidik anak, peran orang tua juga sangat penting dalam mendidik anaknya dikarenakan orang tua adalah orang terdekat untuk anak belajar hal-hal kecil, pendidik selanjutnya yaitu masyarakat, dimana lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si anak,anak selamanya tidak akan belajar di dalam kelas ataupun di dalam rumah,akan tetapi bermasyarakat itu pasti akan di laluinya. Dari masalah yang ada dalam berita diatas menyimpulkan bahwa pentingnyah orang tua dalam menanamkan pendidikan untuk anaknya dan memilih pendidikan yang baik untuk jenjang selanjutnya.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

© 2011 Learning by Sharing, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena